FITOREMEDIASI

LAPORAN PRAKTIKUM PKLH
FITOREMEDIASI

Nama anggota :
1. Adinda Arum Damarsari
2. Alda Rena Nuranisya
3. Fitriyana
4. Lisa Meylani
5. Nindy Paramitha Masduki
6. Nita Nuretika Wijayanti

I. Judul : Fitoremediasi

II. Tujuan : Menyelidiki proses perbaikan kondisi air tercemar menggunakan tumbuhan.

III. Alat dan Bahan Praktikum :
a. Ember
b. Tanaman eceng gondok
c. Air yang tercemar

IV. Cara Kerja :
1) Letakkan tanaman eceng gondok didalam ember.
2) Isi ember tersebut dengan air yang tercemar.
3) Amati perubahannya selama 7hari dan catat hasil penelitiannya dalam table yang sudah disediakan.

V. Hasil pengamatan :
PROSES PENGAMATAN PRAKTEKFITOREMEDIASI

No. Tanggal Perubahan yang Terjadi Keterangan
1. 19/11/2012 Kondisi awal air : berasa, berwarna, berbau
2. 20/11/2012 Air mulai bersih, bau mulai hilang
3. 21/11/2012 Air sudah bersih dan bau sudah hilang
4. 22/11/2012 Air berkurang
5. 23/11/2012 Sisi daun mulai mengering Menambahkan air kembali
6. 24/11/2012 Air mulai bersih, bau mulai hilang Membiarkan tanaman terkena sinar matahari langsung
7. 25/11/2012 Air jernih Daun eceng gondok kering

Gambar :

VI. Pembahasan :

Fitoremediasi adalah pengobatan masalah lingkungan (bioremediasi) melalui penggunaan tanaman yang mengurangi masalah lingkungan tanpa perlu menggali bahan kontaminan dan membuangnya di tempat lain. Tumbuhan yang dapat melakukan fitoremediasi memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya:
1. Mampu membersihkan air tercemar menjadi air bersih.
2. Akarnya mampu bersimbiosis dengan mikroba untuk menguraikan polutan menjadi zat yang tidak berbahaya.
Proses fitoremediasi melalui beberapa tahap: a)Phytoacumulation, b) Rhizofiltration, c) Phythostabilyzation, d) Rhizodegradietion, e) Phytodegradietion dan f) Phytovolatization. Waktu yang diperlukan dalam proses fitoremediasi ini tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena proses ini bergantung pada indikator air yang tercemar tersebut. Apabila air yang tercemar tersebut mengandung banyak logam berat dan limbah organik, maka akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan dalam proses fitoremediasi.
Pada praktikum kali ini kami menggunakan tanaman air yaitu eceng gondok untuk mengobati masalah lingkungan dalam pencemaran air. Berdasarkan tabel diatas, kami menemukan bukti bahwa tanaman air yang kami gunakan dapat membersihkan air yang tercemar. Ternyata proses pembersihan air tersebut sangat cepat. Hal tersebut disebabkan karena air tercemar yang kami gunakan, sepertinya tidak banyak mengandung logam berat. Sehingga tanaman air yang kami gunakan lebih mudah melakukan proses fitoremediasi jadi prosesnya tidak membutuhkan waktu yang lama.

VII. Kesimpulan :

Setelah kami melakukan praktikum ini, kami dapat menyimpulkan bahwa proses fitoremediasi tersebut baik digunakan untuk mengatasi masalah pencemaran air. Karena selain prosesnya yang mudah, hasilnya pun efektif.

BIOLOGI KELAS XII SMA IPA INGENHOUSE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmatdan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan tugas laporan percobaan yang berjudul “PERCOBAAN INGENHOUS”.
Terimakasih kami sampaikan kepada guru mata pelajaran biologi kami yang telah memberikan tugas beserta bimbingan pembelajaran, Bu Hajizah, S.Pd. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung
Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari sangat berhubungan dengan pelajaran Biologi. Dalam laporan yang kita bahas kali ini berhubungan dengan fotosintesis. Oleh karena itu, kami merasa antusias dalam penggarapan laporan ini.
Kami menyadari akan banyaknya kekurangan dalam karya tulis yang kami buat ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dengan tujuan kami bisa menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan laporan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Cikarang, 16 Desember 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………1
Daftar isi…………………………………………………………….2
Bab I Pendahuluan
– Latar belakang…………………………………………………3
– Rumusan masalah..…………………………………………….3
– Tujuan penelitian..……………………………………………..3
– Manfaat…………………………………………………………4
– Hipotesis……………………………………………………….4
Bab II Landasan Teori
– Pengertian fotosintesi..…………………………………………5
– Sejarah fotosintesis………………………………………………5
– Pigmen………………………………………………………….6
– Kloroplas…………………………………………….…………7
– Fotosintesis pada bakteri dan alga……………………………..8
– Cahaya tampak…………………………………………………8
Bab III Metodologi…………………………………………………12
Bab IV Data Penelitian dan Pembahasan………………………….14
Bab V Penutup
– Simpulan………………………………………………………..17
Daftar Pustaka…………………………………………………..….18 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan (sintesis) zat organik (gula) dari zat anorganik (air dan karbon dioksida) dengan bantuan energi cahaya (foton) matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa (karbohidrat) dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa anorganik dinamakan organisme autrotof.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat “memulihkan” udara yang “rusak”. Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga ‘mengotori udara’ pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses terjadinya fotosintesis ?
2. Bagaimana pengaruh cahaya tampak pada proses fotosintesis ?
3. Bagaimana keadaan lingkungan setelah proses fotosintesis terjadi ?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian fotosintesis.
2. Mengetahui bagaimana proses fotosintesis terjadi.
3. Mengetahui faktor-faktor pendukung proses fotosistesis.
4. Mengetahui berapa hasil Oksigen dari hasil fotosintesis.
1.4 Manfaat
1. Menambah informasi tentang terjadinya proses fotosintesis
2. Memberikan informasi tentang bagaimana proses penelitian tentang fotosintesis

1.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tentang fotosintesis adalah kami berpendapat bahwa cahaya sangat dibutuhkan selama proses fotosintesis dan dalam proses tersebut terjadi pembentukan oksigen dengan adanya gelembung.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

2.2 Sejarah Fotosintesis
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur gas yang berlainan.
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah “merusak” udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat “memulihkan” udara yang “rusak”. Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga ‘mengotori udara’ pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya. Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan “pemulihan” udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).
2.3 Pigmen
Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari.
2.4 Kloroplas
Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid.Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
2.5 Fotosintesis pada Alga dan Bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.
2.6 Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang cahaya tampak bervariasi, bergantung pada warnanya. Meskipun spektrum optik tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, berikut perkiraan batas warna-warna spektrum : Ungu: 380–450 nm, Biru: 450–500 nm, Hijau: 500–550 nm, Kuning: 550–600 nm, Jingga: 600–650 nm, Merah: 650–750 nm.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia penting dimana tanaman, ganggang dan beberapa bakteri memanfaatkan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada grana (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma.

a. Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen. Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.

b. Reaksi gelap

ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya). (Hardianto, 30: 2004)
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat mempengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi mempengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut mempengaruhi laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Hipotesis
a. Banyak sedikitnya cahaya yang didapat oleh tumbuhan akan mempengaruhi proses Fotosintesis.
b. Ada pengaruh warna cahaya matahari terhadap proses fotosintesis
c. fotosintesis menghasilkan oksigen
d. fotosintesis membutuhkan karbon dioksida yang diperoleh dari soda kue.

2. Alat dan Bahan :

 Alat :
• Gelas kimia (6 buah)
• Tabung reaksi (6 buah)
• Corong (6 buah)
• Stopwatch
• Kertas, pensil, penghapus, penggaris.
• Kamera

 Bahan :
• Air secukupnya.
• Tanaman air (6 pohon)
• NaHCO3 (untuk 3 buah gelas kimia)
• Kantong plastik merah (untuk 2 buah gelas kimia)

3. Langkah kerja
1 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2 Rangkaian alat percobaan :
a. letakkan tanaman air pada dasar gelas kimia
b. tutup dengan corong (corong terbalik)
c. isi tabung reaksi dengan air hingga penuh, tutup ujung corong dengan tabung reaksi tsb. (air harus tetap penuh)
3 beri label 1 sampai 6 pada masing-masing gelas kimia.
4 Gelas 1 sampai 3 beri soda kue
5 Gelas 3 yang diberi soda kue dan gelas 6 tanpa soda kue ditutup dengan kantong plastik
6 Letakkan masing-masing gelas di tempat yang telah ditentukan, yaitu :
a. gelas 1 pada tempat teduh
b. gelas 2 pada tempat terang
c. gelas 3 pada tempat terang
d. gelas 4 pada tempat teduh
e. gelas 5 pada tempat terang
f. gelas 6 pada tempat terang.
7 Amati perubahan yang terjadi (lihat banyaknya gelembung udara yang terbentuk) selama 30 menit.
8 Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

BAB IV
DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Percobaan Ingenhouz
Untuk membuktikan gas O2 hasil fotosintesis :

• Percobaan 1, air + soda kue di tempat teduh
• Percobaan 2, air + soda kue di tempat terang
• Percobaan 3, air + soda kue di tutup plastik merah
• Percobaan 4, air di tempat teduh
• Percobaan 5, air di tempat terang
• Percobaan 6, air di tutup plastik merah

No. Perangkat Banyak Gelembung
1 1 +
2 2 +++
3 3 +++
4 4 +
5 5 ++++
6 6 ++

Keterangan :
– Tidak ada
+ sedikit
++ sedang
+++ banyak
++++ sangat banyak

FOTO PERCOBAAN

PEMBAHASAN
Menurut data yang diperoleh tersebut, maka :

– Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen.
– Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses fotosintesis menjadi maksimal.
– Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
– Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
– Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan proses fotosintesis dan penjelasan singkatnya diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Fotosintesis melibatkan sinar matahari untuk memperoleh hasil yang sempurna
2. Proses fotosintesis melalui dua tahap, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang menggunakan sinar matahri dan reaksi gelap hanya melibatkan proses kimiawi
3. Hydrilla verticillata digunakan sebagai objek pengamatan karena tumbuhan ini adalah tumbuhan air yang berhubungan langsung dengan air
4. Pada reaksi terang, jumlah gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada reaksi gelap. Hal ini dikarenakan reaksi yang terang berhubungan lansung dengan sinar matahari sehingga jumlah gelembung (O2) lebih banyak dihasilkan. FOTOSINTESIS

dapat disimpulkan bahwa dalam proses fotosintesa, yang diperlukan
 Dalam proses fotosintesa, bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
 Produk yang dihasilkan dari proses ini adalah glukosa dan O2
 Proses fotosintesa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, cahaya, enzim, substrat, suhu

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com

RESEP MINUMAN (BANDREK)

bahan membuat resep minuman bandrek :
1.000 mililiter air
200 gr gula merah, sisir halus
100 gr jahe bakar, memarkan
5 centimeter kayumanis
2 lembar daun pandan
5 butir cengkeh kering
1/2 sendok teh garam
Cara Membuat resep minuman bandrek :

1. Rebus air, gula merah, daun pandan, jahe, cengkeh, kayumanis dan garam sampai mendidih dan beraroma sedap.
2. Saring. Sajikan hangat.

Tips :

1. bisa di tambah teh, susu, madu atau kuning telur agar bandrek bisa lebih menyegarkan dan menyehatkan.

tugas sejarah

SEJARAH

Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan “Manusia Jawa” yang berusia 1,7 juta tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; Era Kolonial, masuknya orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
I. PRASEJARAH

Secara geologi, wilayah Indonesia modern merupakan pertemuan antara tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Kepulauan Indonesia seperti yang ada saat ini terbentuk pada saat melelehnya es setelah berakhirnya Zaman Es, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, masuklah pemukim pertama. Bukti pertama yang menunjukkan penghuni awal adalah fosil-fosil Homo erectus ATAU manusia Jawa dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Penemuan sisa-sisa “manusia Flores” (Homo floresiensis) di Liang Bua, Flores, membuka kemungkinan masih bertahannya H. erectus hingga masa Zaman Es terakhir.
Homo sapiens pertama diperkirakan masuk ke Nusantara sejak 100.000 tahun yang lalu melewati jalur pantai Asia dari Asia Barat, dan pada sekitar 60.000 sampai 70.000 tahun yang lalu telah mencapai Pulau Papua dan Australia. Pada abad pertama SM sudah terbentuk pemukiman-pemukiman serta kerajaan-kerajaan kecil, dan sangat mungkin sudah masuk pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perniagaan.

II. KERAJAAN HINDU-BUDDHA
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha. abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha berkembang pesat di Sumatra. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur.
a. Kutai (abad ke-4)
b. Tarumanagara (358–669)
c. Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)
d. Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
e. Kerajaan Medang (752–1045)
f. Kerajaan Sunda (932–1579)
g. Kediri (1045–1221)
h. Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
i. Singhasari (1222–1292)
j. Majapahit (1293–1500)
k. Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)

III. KERAJAAN ISLAM

Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat sejak abad 7.
a. Kesultanan Siak (1723-1945)
b. Kesultanan Mataram (1588—1681)
c. Kesultanan Banten (1527–1813)
d. Kesultanan Aceh (1496–1903)
e. Kesultanan Demak (1475–1548)
f. Kerajaan Inderapura (1500-1792)
g. Kesultanan Cirebon (1445 – 1677)
h. Kesultanan Malaka (1400–1511)
i. Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)
j. Kesultanan Ternate (1257–sekarang)

IV. ERA KOLONIALISASI SPANYOL & PORTUGIS
Afonso (kadang juga ditulis Alfonso) de Albuquerque. Karena tokoh inilah, yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda.
Dari Sungai Tagus yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, mungkin makan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu.
Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis. Ada sejumlah motivasi mengapa Kerajaan Portugis memulai petualangan ke timur beberapa diantaranya emas, kejayaan, dan gereja atau perdagangan, dominasi militer, dan penyebaran agama Katolik.
V. KOLONIALISASI VOC

1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia.
350 tahun penjajahan Belanda bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta. Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara.

VI. KOLONIALISASI PEMERINTAH BELANDA

Setelah VOC jatuh bangkrut pada akhir abad ke-18 dan setelah kekuasaan Britania yang pendek di bawah Thomas Stamford Raffles, pemerintah Belanda mengambil alih kepemilikan VOC pada tahun 1816. Sebuah pemberontakan di Jawa berhasil ditumpas dalam Perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Setelah tahun 1830 sistem tanam paksa yang dikenal sebagai cultuurstelsel dalam bahasa Belanda mulai diterapkan. Sistem tanam paksa ini adalah monopoli pemerintah dan dihapuskan pada masa yang lebih bebas setelah 1870.
Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Politik Etis (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini.

VII. GERAKAN NASIONALISME

Pada 1905 gerakan nasionalis yang pertama, Serikat Dagang Islam dibentuk dan kemudian diikuti pada tahun 1908 oleh gerakan nasionalis berikutnya, Budi Utomo. Belanda merespon hal tersebut setelah Perang Dunia I dengan langkah-langkah penindasan. Para pemimpin nasionalis berasal dari kelompok kecil yang terdiri dari profesional muda dan pelajar, yang beberapa di antaranya telah dididik di Belanda. Banyak dari mereka yang dipenjara karena kegiatan politis, termasuk Presiden Indonesia yang pertama, Soekarno.

VIII. PERANG DUNIA II

Pada Mei 1940, awal Perang Dunia II, Belanda diduduki oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan keadaan siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Britania. Negosiasi dengan Jepang yang bertujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk mengadakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

IX. PENDUDUKAN JEPANG

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai memperoleh penghormatan dari Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Bagi yang tinggal di daerah yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang lainnya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda merupakan target sasaran dalam penguasaan Jepang.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada pertemuan pertamanya di bulan Mei, Soepomo membicarakan integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan; sementara itu Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Portugis Timur, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Widjodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.

X. KEMERDEKAAN

1. Proklamasi

Mendengar kabar bahwa Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada 16 Agustus, Soekarno membacakan “Proklamasi” pada hari berikutnya. Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA), para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan. Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.

2. Perang kemerdekaan

Dari 1945 hingga 1949, persatuan kelautan Australia yang bersimpati dengan usaha kemerdekaan, melarang segala pelayaran Belanda sepanjang konflik ini agar Belanda tidak mempunyai dukungan logistik maupun suplai yang diperlukan untuk membentuk kembali kekuasaan kolonial.
Usaha Belanda untuk kembali berkuasa dihadapi perlawanan yang kuat. Setelah kembali ke Jawa, pasukan Belanda segera merebut kembali ibukota kolonial Batavia, akibatnya para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibukota mereka. Pada 27 Desember 1949 (lihat artikel tentang 27 Desember 1949), setelah 4 tahun peperangan dan negosiasi, Ratu Juliana dari Belanda memindahkan kedaulatan kepada pemerintah Federal Indonesia. Pada 1950, Indonesia menjadi anggota ke-60 PBB.

XI. ORDE LAMA

1. Demokrasi parlementer
Tidak lama setelah itu, Indonesia mengadopsi undang-undang baru yang terdiri dari sistem parlemen di mana dewan eksekutifnya dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen atau MPR. MPR terbagi kepada partai-partai politik sebelum dan sesudah pemilu pertama pada tahun 1955, sehingga koalisi pemerintah yang stabil susah dicapai.
Peran Islam di Indonesia menjadi hal yang rumit. Soekarno lebih memilih negara sekuler yang berdasarkan Pancasila sementara beberapa kelompok Muslim lebih menginginkan negara Islam atau undang-undang yang berisi sebuah bagian yang menyaratkan umat Islam takluk kepada hukum Islam.Demokrasi Parlementer, adalah suatu demokrasi yang menempatkan kedudukan badan legislatif lebih tinggi dari pada badan eksekutif. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri. Perdana menteri dan menteri-menteri dalam kabinet diangkat dan diberhentikan oleh parlemen. Dalam demokrasi parlementer Presiden menjabat sebagai kepala negara.

2. Demokrasi Terpimpin

Indonesia: Era Demokrasi TerpimpinPemberontakan yang gagal di Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat dan pulau-pulau lainnya yang dimulai sejak 1958, ditambah kegagalan MPR untuk mengembangkan konstitusi baru, melemahkan sistem parlemen Indonesia. Akibatnya pada 1959 ketika Presiden Soekarno secara unilateral membangkitkan kembali konstitusi 1945 yang bersifat sementara, yang memberikan kekuatan presidensil yang besar, dia tidak menemui banyak hambatan.
Dari 1959 hingga 1965, Presiden Soekarno berkuasa dalam rezim yang otoriter di bawah label “Demokrasi Terpimpin”. Dia juga menggeser kebijakan luar negeri Indonesia menuju non-blok, kebijakan yang didukung para pemimpin penting negara-negara bekas jajahan yang menolak aliansi resmi dengan Blok Barat maupun Blok Uni Soviet. Para pemimpin tersebut berkumpul di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1955 dalam KTT Asia-Afrika untuk mendirikan fondasi yang kelak menjadi Gerakan Non-Blok.
Pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Soekarno bergerak lebih dekat kepada negara-negara komunis Asia dan kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) di dalam negeri. Meski PKI merupakan partai komunis terbesar di dunia di luar Uni Soviet dan China, dukungan massanya tak pernah menunjukkan penurutan ideologis kepada partai komunis seperti di negara-negara lainnya.

3. Gerakan 30 September

Hingga 1965, PKI telah menguasai banyak dari organisasi massa yang dibentuk Soekarno untuk memperkuat dukungan untuk rezimnya dan, dengan persetujuan dari Soekarno, memulai kampanye untuk membentuk “Angkatan Kelima” dengan mempersenjatai pendukungnya. Para petinggi militer menentang hal ini.
Pada 30 September 1965, enam jendral senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dalam upaya kudeta yang disalahkan kepada para pengawal istana yang loyal kepada PKI. Panglima Komando Strategi Angkatan Darat saat itu, Mayjen Soeharto, menumpas kudeta tersebut dan berbalik melawan PKI. Soeharto lalu menggunakan situasi ini untuk mengambil alih kekuasaan. Lebih dari puluhan ribu orang-orang yang dituduh komunis kemudian dibunuh. Jumlah korban jiwa pada 1966 mencapai setidaknya 500.000; yang paling parah terjadi di Jawa dan Bali.

XII. ORDE BARU

Setelah Soeharto menjadi Presiden, salah satu pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September 1966 mengumumkan bahwa Indonesia “bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan PBB”, dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28 September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.
1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.
Presiden Soeharto memulai “Orde Baru” dalam dunia politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer namun dengan nasihat dari ahli ekonomi didikan Barat. Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Dia juga memperkaya dirinya, keluarganya, dan rekan-rekat dekat melalui korupsi yang merajalela.

1. Irian Jaya

Setelah menolak supervisi dari PBB, pemerintah Indonesia melaksanakan “Act of Free Choice” (Aksi Pilihan Bebas) di Irian Jaya pada 1969 di mana 1.025 wakil kepala-kepala daerah Irian dipilih dan kemudian diberikan latihan dalam bahasa Indonesia. Mereka secara konsensus akhirnya memilih bergabung dengan Indonesia. Sebuah resolusi Sidang Umum PBB kemudian memastikan perpindahan kekuasaan kepada Indonesia. Penolakan terhadap pemerintahan Indonesia menimbulkan aktivitas-aktivitas gerilya berskala kecil pada tahun-tahun berikutnya setelah perpindahan kekuasaan tersebut. Dalam atmosfer yang lebih terbuka setelah 1998, pernyataan-pernyataan yang lebih eksplisit yang menginginkan kemerdekaan dari Indonesia telah muncul.

2. Timor Timur

Dari 1596 hingga 1975, Timor Timur adalah sebuah jajahan Portugis di pulau Timor yang dikenal sebagai Timor Portugis dan dipisahkan dari pesisir utara Australia oleh Laut Timor. Akibat kejadian politis di Portugal, pejabat Portugal secara mendadak mundur dari Timor Timur pada 1975. Dalam pemilu lokal pada tahun 1975, Fretilin, sebuah partai yang dipimpin sebagian oleh orang-orang yang membawa paham Marxisme, dan UDT, menjadi partai-partai terbesar, setelah sebelumnya membentuk aliansi untuk mengkampanyekan kemerdekaan dari Portugal.
Pada 7 Desember 1975, pasukan Indonesia masuk ke Timor Timur dalam sebuah operasi militer yang disebut Operasi Seroja. Indonesia, yang mempunyai dukungan material dan diplomatik, dibantu peralatan persenjataan yang disediakan Amerika Serikat dan Australia, berharap dengan memiliki Timor Timur mereka akan memperoleh tambahan cadangan minyak dan gas alam, serta lokasi yang strategis.
Pada masa-masa awal, pihak militer Indonesia (ABRI) membunuh hampir 200.000 warga Timor Timur — melalui pembunuhan, pemaksaan kelaparan dan lain-lain. Banyak pelanggaran HAM yang terjadi saat Timor Timur berada dalam wilayah Indonesia.
Pada 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dalam sebuah pemungutan suara yang diadakan PBB. Sekitar 99% penduduk yang berhak memilih turut serta; 3/4-nya memilih untuk merdeka. Timor Timur mencapai kemerdekaannya pada Mei 2002 sebagai negara Timor Leste.

3. Krisis ekonomi

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, serta ribuan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

XIII. REFORMASI

1. Pemerintahan Habibie
Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
2. Pemerintahan Wahid

Pemilu untuk MPR, DPR, dan DPRD diadakan pada 7 Juni 1999. PDI Perjuangan pimpinan putri Soekarno, Megawati Sukarnoputri keluar menjadi pemenang pada pemilu parlemen dengan mendapatkan 34% dari seluruh suara. Pada Oktober 1999, MPR melantik Abdurrahman Wahid sebagai presiden dan Megawati sebagai wakil presiden untuk masa bakti 5 tahun. Wahid membentuk kabinet pertamanya, Kabinet Persatuan Nasional pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle kabinetnya pada Agustus 2000.
Pemerintahan Presiden Wahid meneruskan proses demokratisasi dan perkembangan ekonomi di bawah situasi yang menantang. Di samping ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, pemerintahannya juga menghadapi konflik antar etnis dan antar agama, terutama di Aceh, Maluku, dan Papua. Di Timor Barat, masalah yang ditimbulkan rakyat Timor Timur yang tidak mempunyai tempat tinggal dan kekacauan yang dilakukan para militan Timor Timur pro-Indonesia mengakibatkan masalah-masalah kemanusiaan dan sosial yang besar. MPR yang semakin memberikan tekanan menantang kebijakan-kebijakan Presiden Wahid, menyebabkan perdebatan politik yang meluap-luap.

3. Pemerintahan Megawati
Pada Sidang Umum MPR pertama pada Agustus 2000, Presiden Wahid memberikan laporan pertanggung jawabannya. Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran menyerbu MPR dan meminta Presiden agar mengundurkan diri dengan alasan keterlibatannya dalam skandal korupsi. Di bawah tekanan dari MPR untuk memperbaiki manajemen dan koordinasi di dalam pemerintahannya, dia mengedarkan keputusan presiden yang memberikan kekuasaan negara sehari-hari kepada wakil presiden Megawati. Megawati mengambil alih jabatan presiden tak lama kemudian.Kabinet pada masa pemerintahan Megawati disebut dengan kabinet gotong royong.
4. Pemerintahan Yudhoyono
Pada 2004, pemilu satu hari terbesar di dunia diadakan dan Susilo Bambang Yudhoyono tampil sebagai presiden baru Indonesia. Pemerintah baru ini pada awal masa kerjanya telah menerima berbagai cobaan dan tantangan besar, seperti gempa bumi besar di Aceh dan Nias pada Desember 2004 yang meluluh lantakkan sebagian dari Aceh serta gempa bumi lain pada awal 2005 yang mengguncang Sumatra. Pada 17 Juli 2005, sebuah kesepakatan bersejarah berhasil dicapai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka yang bertujuan mengakhiri konflik berkepanjangan selama 30 tahun di wilayah Aceh.
Sumber: berbagai sumber

contoh dakwah

Bismillahirahmannirahiim.
Assalamualaikum wr.wb.
Robis rohli sodri wayasirli amri wahlul ukdatam milisani yap qohu kouli ama ba’bu.
Para hadirin yang saya hormati, alhamdulillah segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt. atas berkat ridho dan rahmatNya, pada hari ini kita diberikan nikmat iman, nikmat islam dan nikmat sehat sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul dalam acara ta’lim di majelis yang mulia ini. Tak lupa salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabatnya juga kepada umatNya yang senantiasa taat dan beristiqomah dijalanNya. Dan mudah-mudahan sampai kepada kita sebagai umatNya mendapat safaat di yaumul akhir. Amin ya robal’alamin.
Para hadirin yang dimuliakan Allah swt. sebagaimana sabda nabi Muhammad saw. Tuntutlah ilmu sampai kenegeri Cina. Itu artinya sejauh apapun ilmu itu harus kita dapatkan, karena begitu pentingnya ilmu untuk kita menjalani kehidupan sehari-hari agar kita berada pada jalan yang lurus dan benar. Orang bisa menjadi kaya karena memiliki ilmu, orang bisa mempunyai jabatan Karena memiliki ilmu.
Ada sebuah riwayat nabi, Nabi sulaiman as. Merupakan nabiyullah yang tercatat dalam sejarah sebagai nabi yang cerdas, kaya raya, berkuasa dan soleh. Ada hadist yang mengisahkan tentang nabi sulaiman. Namun, hadist tersebut sanadnya dla’if (lemah). Walaupun begitu tidak berlebihan jika hadist tersebut kita rasionalkan. Arti hadistnya seperti ini: “sulaiman diberi pilihan antara harta, kerajaan atau ilmu. Lalu dengan sebab memilih ilmu (pada akhirnya) ia diberi kerajaan dan harta.” (H.R. ibnu ‘asyakir dan ad-dailami).
Dalam hadist tersebut nabi sulaiman lebih memilih ilmu daripada harta ataupun kerajaan. Ini adalah pilihan yang sangat tepat. Nabi sulaiman paham betul bahwa ilmu itu tidak seperti harta dan kerajaan. Ilmu itu ringan dibawa kemana-mana. Ilmu itu bagaikan biji yang tumbuh menjadi pohon yang kemudian menghasilkan buah yang segar dan bermanfaat. Ilmu itu cahaya yang menyingkirkan duri dan gelapnya jalan menuju tujuan, sehingga kita akan tahu mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Mana arah kesurga mana arah keneraka. Mana jalan menuju kaya dan mana jalan yang menuju sengsara. Dengan begitu, kita tinggal memilih mau melangkah dijalan mana kita? Tentunya semua pilihan memiliki konsekuensi masing-masing.
Berbekal ilmu yang luas, nabi sulaiman berhasil menguasai dunia bukan dikuasai dunia. Iapun berhasil menjadi raja nan kaya raya. Itulah fakta dan realitas bahwa orang berilmu derajatnya lebih tinggi daripada yang tidak berilmu.
Jadi, begitu banyak hal yang dapat kita capai dan kita raih sudah pasti itu karena ilmu, namun dengan ilmu juga manusia bisa berbuat jahat, bisa berbuat nekad, bisa menindas orang lemah, bisa membuat orang sengsara jika ia menyalahgunakan ilmu itu. Contohnya saja dizaman sekarang ini banyak yang bisa membobol bank hanya dengan duduk dihadapan computer, meretas masuk menembus system keamanan bank. Mengapa bisa demikian? Karena orang itu pintar, berilmu, hanya saja ia menyalahgunakan ilmu itu. Contoh lainnya adalah para koruptor.
Dizaman kemajuan ini sebetulnya begitu banyaknya tempat-tempat untuk mencari ilmu. Baik itu ilmu untuk kepentingan dunia semata maupun untuk kepentingan akhirat. Untuk ilmu dunia banyak sekolah-sekolah yang mempelajari ekonomi, teknologi, indusrti dan sebagainya. Untuk akhiratpun banyak madrasah-madrasah, aliyyah, pesantren, TPA dan lainnya, didirikan dibanyak tempat. Kita hanya perlu memilih dimana yang kita suka, dimana yang kita mampu. Dan saya mohon dengan hormat kepada sekolah-sekolah, pesantren-pesantren maupun yayasan-yayasan pendidikkan mohon untuk yang kurang mamputolong dipermudah dan dipermurah. Agar semua masyarakat bisa mengecap pendidikkan atau mencari ilmu tanpa harus merasa sulit dengan biaya yang terlalu mahal, sehingga tidak ada lagi yang pada akhirnya putus sekolah dengan alasan biaya mahal, tidak terjangkau.
Para hadirin yang dimuliakan Allah swt. saya hanya segelintir manusia yang mempunyai sedikit ilmu mohon maaf atas uraian saya apabila salah atau menyinggung para hadirin semua. Karena sayapun masih kurang berilmu. Untuk itu marilah kita sama-sama disekolah ini kita menuntut ilmu dengan baik agar kita bisa menjalani kehidupan kita dengan baik dan terus mencari ilmu jangan pernah lelah ataupun merasa cukup dengan ilmu yang sudah kita dapatkan sekarang.
Demikian uraian saya atas kekurangan dan kelabihannya saya mohon maaf, karena yang benar hanyalah dari Allah swt. dan yang salah adalah kelemahan saya.
Bilahi taufik walhidayah.
Wassalamualikum wr.wb.

biography of lincoln

Biography of president of the U.S.A. to the 16th

Family
Abraham Lincoln is a President of the United States of America to the 16th. He was born in Hardin County, Kentucky (now Larue County) February 12, 1809. The second child of Thomas Lincoln and Nancy Lincoln. Abraham’s father was among the richest men in the county. However, in 1816, Thomas lost all of his land in court cases because of faulty property titles. when Lincoln was nine, his mother Nancy died in 1818. After the death of Lincoln’s mother, his older sister, Sarah, took charge of caring for him until their father remarried in 1819. Sarah later died in her 20s while giving birth to a stillborn son. Thomas Lincoln’s new wife was the widow Sarah Bush Johnston, the mother of three of her own children. Lincoln became very close to his stepmother, and referred to her as “Mother”.
Lincoln get married on November 4, 1842, with Mary Todd Lincoln. And then their sons was born. First, Robert Todd Lincoln was born in 1843 and then Edward Baker Lincoln (Eddie) in 1846. But Edward died on February 1, 1850, in Springfield, likely of tuberculosis. “Willie” Lincoln was born on December 21, 1850, and died on February 20, 1862. The Lincolns’ fourth son, Thomas “Tad” Lincoln, was born on April 4, 1853, and died of heart failure at the age of 18 on July 16, 1871. Robert was the only child to live to adulthood and have children.
Career
Lincoln only taste of education for a year, but in a short time he could read, write and count. When he grew up he tried hard to increase his knowledge. He uses all the best books to read, he had a lawyer at the age of 28 years. Abraham Lincoln worked in various areas of law. He has worked as a splitting wood fence, being a soldier, a sailor on the river boats, clerks, shop care, postmaster, and eventually became a lawyer. In 1832, when he was 23 years old, he start to strike along into the politics. He tried to selected as a member of the Regional Representatives Council of the state of Illinois, in the mid-western United States. But he lost the selection, two years after that he tried again and won. Next, he was selected three consecutive times thereafter.
In 1847, when he was 38 years old, he was selected to the U.S. House of Representatives. Abraham Lincoln became famous as a political person. Republicans choose him as a presidential candidate in elections in 1860. November 6th,1860, Lincoln became President of the United States to-16. Along be a president, he can stop civil war in U.S.A. and deleted a slavery, and also to liberate bought slave. April 14th, 1865, president Lincoln was shot at Ford’s theater, Washington, U.S.A. and died the next day on 15 April 1865 at the age of 56 years. Her killer, John Wilkes Booth was an actor who has a mental disorder, he is also one of Confederate supporters who oppose the government handed over to the Confederate army after the civil war.

tugas BIOLOGI, PERKECAMBAHAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki pengaruh besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu biologi sangat membantu kemajuan dan perkembangan ilmu-ilmu yang lainnya karena saling berkaitan. Berbagai hal tentang alam dibahas didalam ilmu biologi. Bahkan, saat ini berbagai penemuan baru ditemukan dalam bidang ilmu biologi.
Berdasarkan ilmu biologi, makhluk hidup terbagi menjadi 3, yaitu : manusia, hewan, dan tumbuhan. Adapun umumnya semua makhluk hidup tersebut mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari sel telur atau ovum hingga menjadi dewasa.
Dalam kesempatan kali ini, kelompok kami akan melakukan penelitian tentang Faktor Eksternal (Air) yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Penelitian tersebut dilakukan dengan maksud untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran biologi dan menambah pengetahuan kami tentang ilmu biologi, khususnya ilmu yang mempelajari tumbuhan. serta untuk mengembangkan kemampuan kami dalam membuat karya ilmiah dan laporan pertanggungjawaban penelitian.
B. Rumusan Masalah
Apa yang terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau jika kekurangan atau kelebihan air? Seberapa besar pengaruh air dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan perkecambahan?
C. Tujuan penelitian
Kami melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh air dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan serta mengetahui ciri-ciri dari kecambah yang mendapatkan air dengan jumlah volume yang berbeda dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
D. Hipotesis
Biji kacang hijau yang kekurangan air pertumbuhan serta perkembangannya akan terhambat kemudian layu karena akarnya mengalami kekeringan. Sedangkan, biji kacang hijau yang kelebihan air akan membusuk. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa air pengaruhnya sangst besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan perkecambahan.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

Landasan Teori
Perkecambahan yang paling mudah diamati pertumbuhan dan perkembangannya adalah kacang hijau. Untuk menanam kacang hijau, media yang digunakan adalah kapas.
Kapas digunakan dalam penelitian tersebut karena kapas dapat menggantikan tanah sebagai media tanamnya. Kapas dapat menahan biji kacang hijau agar tidak sepenuhnya terendam air ketika di beri air. Kapas juga kuat untuk menggantikan tanah sebagai tempat menancapnya bakal akar pada pertumbuhan biji kacang hijau.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun tidak berklorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari. Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukkan asam indo asetat(salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Sama seperti manusia, tumbuhan juga mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupannya. Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan diartikan sebagai proses pertambahan volume atau ukuran dan jumlah sel secara irreversible. Sedangkan, perkembangan pada tumbuhan diartikan sebagai proses terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan dimulai sejak zigot.
Pertumbuhan dan perkembangan senantiasa berjalan secara bersamaan. Pada masa tersebut terdapat berbagai fase, diantaranya : fase pembelahan sel, fse pembesaran ukuran sel, dan pematangan ( diferensiasi ) sel. Diferensiasi sel terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
a. Tingkat awal : perkembangan embrio, perkecambahan
b. Tingkat pertumbuhan primer
c. Tingkat pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan interaksi hasil antara faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, antaralain: gen, hormon. Enzim. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan,seperti : air, cahaya, nutrisi.

Air sangat mutlak dibutuhkan oleh tumbuhan. Tanpa air tumbuhan tidak dapat hidup.Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuhan, kekurangan air akan meningkatkan sintesis asam absisat, yaitu suatu hormon yang dapat mengakibatkan penghambatan pertumbuhan. Salah satu tahap yang termasuk dalam rangkaian proses suatu pertumbuhan adalah perkecambahan.

Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dala sebutir biji. Embrio tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan kecil yang lambat laun akan tumbuh menjaditumbuhan dewasa. Agar dapat berkecambah, biji membutuhkan berbagai faktor, salah satunya adalah air. Air sangat berguna bagi proses perkecambahan makhluk hidup. Airlah yang mengawali proses perkecambahan. Air masuk ke dalam biji melalui proses imbibisi sehingga mengaktifkan enzim–enzim yang mengatalis reaksi–reaksi biokimiawi perkecambahan. Agar dapat bekerja dengan baik maka diperlukan suhu yang sesuai.

Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan, yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

keberadaan air di dalam sel tumbuhan mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel.

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:
1. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
2. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
3. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
4. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.

Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati.

BAB III
METODOLOGI

A. Sampel dan Populasi
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 gelas biji kacang hijau. Masing-masing gelas berisi 7 biji.
Populasi yang digunakan adalah jenis kacang hijau yang besar dan kecil.
B. Alat dan Bahan
(i) Gelas plastik 7 buah
(ii) Kapas
(iii) Mistar
(iv) 49 biji kacang hijau
(v) Air
C. Cara Kerja
(i) Siapkan alat dan bahan
(ii) Isi 7 buah gelas plastik dengan kapas yang telah dibasahi
(iii) Siram biji kacang hijau 2 kali sehari berdasarkan takaran yang telah ditentukan, yaitu :
a) Gelas 1 diberikan 1 sendok teh
b) Gelas 2 diberikan 2 sendok teh
c) Gelas 3 diberikan 3 sendok teh
d) Gelas 4 diberikan 4 sendok teh
e) Gelas 5 diberikan 5 sendok teh
f) Gelas 6 diberikan 6 sendok teh
g) Gelas 7 diberikan 7 sendok the
(vi) Lakukan penyiraman tersebut selma 7 hari, 2 kali penyiraman sahari pada pagi dan sore hari.

D. Waktu
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 25 Juli 2012 s/d 1 Agustus 2012.
E. Tempat
Penelitian dilaksanakan dihalaman rumah, jalan Antilop III blok E4 no.29 Perumahan Cikarang Baru.
F. Variabel Penelitian
a) Variabel bebas : volume air
b) Variabel terikat : tinggi batang
c) Variabel kontrol : media tanam (kapas), cahaya, suhu (temperatur), populasi (biji kacang hijau), sampel (7 biji dalam 1 gelas), dan gelas plastik

G. Jadwal Penelitian
Waktu Kegiatan
Selasa, 24-07-2012 Membagi tugas
Rabu, 25-07-2012 Mencari bahan-bahan penelitian
Kamis, 26-07-2012 Penelitian hari pertama.
Jum’at, 27-07-2012 Penelitian hari kedua.
Sabtu, 28-07-2012 Penelitian hari ketiga.
Minggu, 29-07-2012 Penelitian hari keempat.
Senin, 30-07-2012 Penelitian hari kelima.
Selasa, 31-07-2012 Penelitian hari keenam.
Rabu, 01-08-2012 Penelitian hari ketujuh dan penyusuna karya ilmiah beserta laporan penelitian.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Priadi Arif. 2010. Biologi SMA Kelas 3. Yudhistira.

Pengaruh Media Tanam pada Perkecambahan Biji Kacang Hijau


http://ayucm.blogspot.com/2011/09/pengaruh-air-terhadap-pertumbuhan.html
http://ml.scribd.com/doc/91135044/Pengaruh-Air-Terhadap-Pertumbuhan-Kacang-Hijau